Senin, 29 September 2014

The First Photographs of The Underwater


The sea will set you free, they are amazing!
I feel free -Princess Syahrini-

Dinas kantor yang membawa saya ke Pulau Matak, salah satu pulau terkecil yang merupakan bagian dari Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau.
Letaknya yang berada di kawasan Laut Cina Selatan, membuatnya terlihat sangat keren ketika melihat letak pulau dipeta hanya titik kecil yang dikelilingi oleh laut. Bahkan, disebut pulau yang hampir mendekati garis batas laut Indonesia dengan negara lain. It's awesome.

Meskipun selama empat hari harus terkurung dalam base camp dan tidak bisa pergi ke luar, tapi satu jam acara snorkelimg yang disediakan buat saya dan teman-teman lainnya, sangat membantu kami untuk tersenyum bahagia. Yah.... karna kami berharap ini tidak menjadi salah satu perjalanan dinas yang biasa, seperti dinas-dinas lainnya.

Here, my first photographs of underwater was taken by Mr. XYZ (sweet and charming, totally make me admire you until now, Sir) at Pulau Lango (hiks...only one spot)



with my team leader

Rabu, 13 Agustus 2014

Note From Facebook


Keberuntungan memilih untuk berpihak kepada orang-orang yang mengambil tindakan!

Sekian lama tidak membuka facebook, tak sengaja saya melihat kembali tulisan galau saya ditengah malam yang tertuang dalam bentuk note di facebook. Dulu cukup norak dan belagu juga saya, menulis tulisan yang sok menginspirasi orang lain lalu men-tag keseluruh friends di facebook dan berharap ada yang me-like dan memberi koment note saya. But, it's so fun..

here my note from my facebook...

SANG DEWI FORTUNA
"Saya beruntung saya bisa mendapatkan nilai A."
"Saya beruntung bisa hidup selama ini."
"Saya beruntung mendapatkan dirinya sebagai kekasih saya."
dan bla...bla..bla....keberuntungan2 lainnya yang sering diucapkan ketika kita mendapatkan sesuatu yang baik...
dan keberuntungan itu selalu kita kaitkan dengan Sang Dewi Fortuna...
bahkan banyak orang yang menganggap dan sering mengatakan Sang dewi sedang dipihaknya makanya dia bisa beruntung dan akan begitu marah pada sang dewi ketika ia tidak beruntung...
tapi adakah sang dewi fortuna tersebut?
atau kita hanya mengikuti kebiasaan2 orang luar dizaman dahulu ketika masih memuja2 begitu banyak dewi/dewa?

keberuntungan???

setiap orang memiliki pengertian tersendiri terhadap makna kata tersebut...
tapi terlalu jarang orang menyadari bahwa keberuntungan itu tidak ada dan tidak didapat hanya dengan menengadahkan tangan saja, namun dengan sebuah pengorbanan dan tindakan2 yang kita lakukan...

seperti contoh awal diatas, seseorang pernah mengatakan," kamu beruntung, mer, karena mendapatkan nilai A dari dosen si A...
benarkah saya beruntung???

saya tidak pernah merasa saya beruntung karena saya melakukan banyak pengorbanan baik materi, tenaga, waktu,pikiran, dll untuk mendapatkan nilai tersebut.
andai saja saya tidak pernah belajar keras, saya pasti tidak mendapatkannya...
mereka pikir bisa mendapatkan nilai A itu merupakan hasil dari keberuntungan saya??

begitu juga dengan contoh2 lainnya...
apa semua yang didapat itu hanya sebuah keberuntungan?
pernahkah melihat dari pandangan lain dan menyadari apa yang ia lakukan, usaha2 yang telah ia lakukan, sebelum mendapatkan itu semua?
segala sesuatu didapat bukan berdasarkan KEBERUNTUNGAN melainkan USAHA dan PENGORBANAN dan DOA!!!

ada dua perspektif manusia dalam memandang suatu keberuntungan.
pertama, manusia yang berfikir mendapatkan sesuatu hanya dengan mengharapkan keberuntungan2 dan memandang kesuksesan orang lain dengan sebelah mata karena menganggap mereka sedang beruntung,
kedua, manusia yang berfikir setiap hasil yang baik butuh pengorbanan yang besar untuk itu ia harus bekerja keras dalam mencapainya.

manusia yang pertama merupakan manusia yang tak akan pernah berhasil karena pemikirannya yang kerdil dan selalu diselimuti dengan rasa iri dan dengki terhadap orang lain...
sedangkan manusia yang kedua, adalah manusia yang berfikir terbuka dan tahu apa yang ia lakukan, apa yang akan ia lakukan, apa yang ia capai, dan bersedia bekerja keras untuk mencapai apa yang diinginkan....

jadi, diposisi manakah anda semua?

kita sering kurang memahami dari makna sebuah tindakan yang kita lakukan...
kita selalu menganggap semuanya mesti turun dari langit dan kita hanya perlu menengadahkan tangan untuk mendapatkannya...
semua hal yang mudah didapat dan gratis memang enak tapi apakah ada esensi kenikmatan besar setelah memperolehnya?
bukankah lebih besar makna dan kebahagiaan dari hasil tersebut bila kita bukan hanya bersandar pada keberuntungan, melainkan usaha dan pengorbanan??

saya tidak pernah mempercayai sebuah keberuntungan, bahkan saya tidak mengakui keberadaan Sang dewi fortuna yang katanya bisa mendatangkan keberuntungan bagi orang dipihaknya.
karena saya tahu, bila saya ingin mencapai sesuatu tapi saya tidak melakukan tindakan, maka saya tidak akan pernah mendapatkannya...
tapi bila saya bekerja keras mendapatkannya dengan segala usaha dan pengorbanan, saya pasti akan mendapatkannya, dan itu bukan sebuah keberuntungan tapi sebuah hasil kerja keras...
tak ada yang mudah didunia ini, dan semuanya butuh kerja keras dan kemampuan kita.

tapi, sekali seumur hidup saya mengatakan saya beruntung yaitu ketika saya dilahirkan dalam keluarga saya...
saya benar2 beruntung karena saya tidak harus melakukan satupun pengorbanan dan usaha untuk dilahirkan dalam keluarga terbaik saya...
dan saya bukan merasa beruntung terhadap sang dewi fortuna, melainkan terhadap Tuhan saya sendiri...

semoga tulisan ini bisa merefleksikan cara berfikir anda..."

So, what do you think???

Kamis, 24 Juli 2014

Spirit Bercinta


Why do people want to fall in love? Because, while it does last, it feels fucking great!!!

Saya suka membaca sebuah novel roman yang ceritanya hampir sama dengan seluruh novel roman lainnya, yaitu seorang gadis biasa jatuh cinta dengan seorang pangeran tampan, atau cerita tentang lelaki kaya, sombong, angkuh, brengsek yang jatuh cinta dengan seorang gadis biasa, atau cerita tentang benci lama-lama jatuh cinta, dan cerita romantis lainnya.
Saya juga suka menonton film-film romantis terutama film/serial korea yang membuat saya jatuh cinta dengan seluruh adegan romantisnya, bahkan membawanya ke dalam mimpi, berharap hal itu terjadi dalam hidup saya.

Saya yakin seyakinnya seluruh wanita di dunia ini juga menyukai novel roman seperti cerita di atas. Bukan hanya novel, bahkan film atau sinetron kejar tayang yang penuh dengan khayalan tingkat tinggi yang pandai memikat hati penonton.

Dan untuk yang tidak menyukai novel atau film roman tersebut akan bertanya, "Emang ada cinta seperti di film-film romantis di dunia nyata?
Atau buat para jomblo,"Kenapa kita selalu menonton film romantis padahal itu semua cuman nyiksa batin kita, bikin kita mupeng, dan menyadari kita sendirian?"
Atau penonton lainnya,"Heran, film gak masuk akal begitu malah ditonton dan ikut nangis saat adegan sedih."

Yah.... banyak orang yang mempertanyakan dan dijawab dengan berbagai jawaban.

Satu hal yang menurut saya masuk akal mengapa kita terus menyukai cerita-cerita di novel atau film yang jika dinalar pakai logika itu gak masuk akal atau lebay, saya dapat dari salah satu novel yang pernah saya baca, yaitu  "sebab dengan menonton atau membacanya, orang-orang yang kurang mujur dalam percintaan bisa terus memelihara spirit bercinta".

Salah satu kutipan pada novel tersebut diambil dari sebuah film Mirror Has Two Faces, ketika aktris Barbra Streisand yang berperan sebagai profesor memberi kuliah.

"True love has spiritual dimensions, while romantic love is a lie. A myth. A soulless manipulation. And speaking of manipulation, lt's like going to the movies and seeing the lovers kiss . The music swells, and we buy it, right? So when my date kisses me, and l don't hear strings, l dump him. 

The question is, why do we buy it? 

Because, myth or manipulation, we all want to fall in love. That experience makes us feel completely alive. Our everyday reality is shattered, and we are flung into the heavens. lt may only last a moment, an hour, but that doesn't diminish its value. We're left with memories we treasure for the rest of our lives."

Minggu, 13 Juli 2014

Alone, Lonely, Alone, Lonely


People always judge you, not only strangers, but also your close friends or you think they are!

Menangis ketika menyadari sesuatu hal yang sangat menohok hati bukan suatu solusi. Saya terus berlari sambil menahan air mata yang jatuh karna saya tidak akan mau menangis. Big girl don’t cry, right? And I wanna be the one of them.

Hari-hari dilewati dalam kebersamaan, saling mengenal satu sama lain, saling tertawa dan bercandaan, saling menganggap saudara, itu semua tidak berlaku dalam dunia kerja. Itu semua palsu, FAKE!

Itu yang saya sadari saat ini, dan saya seperti terhempas dalam sebuah ombak besar yang membuat kepala saya terantuk oleh karang yang besar.

Saya berharap dan bahkan sudah menganggap mereka mengenal siapa dan bagaimana saya sebenarnya. Sedikitpun mereka bertindak salah, tidak pernah saya judge atau saya bicarakan di belakang punggung. Karna saya mencoba mengerti dan memahami sifat mereka. Mereka sudah melakukan yang terbaik, tapi mungkin saat itu ada gangguan sedikit.

Tapi apa yang saya lakukan, saya sadari saya tidak boleh memaksa atau berharap mereka juga sama seperti saya. Tapi saya masih bisa berharap bukan?

Tidak ada kata baru, karna kesalahan tetap sebuah kesalahan. Itu benar. Maki atau marah akan saya terima karna saya sadar saya pantas mendapatkannya.

Tapi membicarakan saya ketika punggung saya berbalik itu sangat menyakitkan saya.

Bukankah seorang teman atau saudara itu saling menguatkan dan membela?

Saya tidak perlu menunjukkan ataupun berkoar-koar apa yang telah saya lakukan. Saya akan minta maaf dan berani menanggung kesalahan bila saya salah. Saya berani disalahkan meskipun saya tidak sepenuhnya salah. Dan saya selalu menunjukkan sikap seperti itu, dan memberitahu mereka siapa saya sebenarnya.

Tapi ketika mereka yang terdekat bahkan sangat dekat dengan saya, berkomentar yang mereka seharusnya tahu saya tidak seperti itu, rasanya menyakitkan. Tau kah kalian, saya hanya berharap kalian menguatkan saya, “Kamu tidak sepenuhnya salah, kamu sudah melakukannya dengan baik.” Hanya itu yang saya harapkan. Tapi yang saya dapatkan, rasa kecewa mereka yang dilimpahkan dan ucapan,” Kamu yang salah, kamu yang salah, kamu yang salah.”

Baru! Kata itu yang keluar. Bukankah saya lebih baru dari anda yang telah lama berkecipung di dunia kerja ini? Tapi saya hanya diam. Mungkin sudah nasib rantai makanan terbawah untuk selalu dipersalahkan.

Mereka yang terdekat mungkin menganggap saya lepas tangan karna saya cuman diam dan angguk-angguk kepala, padahal mereka tidak tahu saya langsung meminta maaf berulang-ulang kepada tim atas kekhilafan saya. Saya diam karna saya sudah pucat, blank, dan tidak tahu harus berkata apapun karna saya malu pada kalian yang pasti mempertanyakan kemampuan saya. Tidak tau kan saya menangis setelah itu karna sudah membuat kesalahan dan mengecewakan ataupun merepotkan banyak orang?

Saya dikeselin dan didiemin karna kenapa tidak bertanya sebelumnya. Itu karna saya benar-benar tidak menyadarinya dan menganggap berkas tersebut sama dengan yang lainnya. Saya bener-bener khilaf.

“Gimana sih kamu, kamu yang salah nih!!” ujar bos saya didepan banyak orang. Saya diam karna saya tahu saya yang salah, tapi bukankah anda juga ikut andil dalam kesalahan ini?

Dan saya mendapatkan penghiburan malah bukan dari mereka yang terdekat dengan saya setiap harinya, tapi dari yang terjauh, “Gak usah minta maaf, bukan kamu yang salah, bos mu yang salah. Kan harusnya dia mengecek bukan cuman tanda tangan.” Ucapan itu benar-benar pengen bikin saya menangis, masih ada yang mau membela saya dan menghargai usaha saya. Saya bukan minta dibenarkan karna saya sadar saya salah, saya hanya minta dikuatkan.

Saya terdiam dan tersadar, apakah saya yang terlalu mengagung-agungkan kebersamaan dan tawa itu? Saya terlalu bahagia sampai saya lupa diri, dan ketika terhempas rasanya sakit. Seseorang pernah berkata ketika saya cerita bahwa saya begitu bahagia dan sayang dengan mereka, “Jangan terlalu percaya dan dekat dengan mereka, karna saat mereka kecewain kamu, rasanya sangat sakit. Dan mungkin saja hanya kamu yang rasakan, mereka tidak. Dan hubungan seperti itu malah rentan, lebih baik bersikap biasa dan anggap mereka biasa.” Dan dia benar.

Kini saya sadari, mereka tidak akan pernah membela saya karna saya mungkin tidak dianggap penting. Sampai saat ini, ketika ada masalah yang kadang bukan saya yang salah tapi orang lain yang melakukan, namun berhubungan dengan bagian yang saya pegang, maka saya tetap disalahkan. Atau itu bukan saya yang kerjain tapi merupakan bagian divisi saya, maka saya yang disalahkan.

“Kamu yang salah!”

“Divisi kamu yang salah!”

Yayayyaya… I am always wrong…. Blame me!

Senin, 09 Juni 2014

Welcome to Reality




Time is always running away, never stopped, and your holiday is over, welcome to reality.

See my desktop, i just say I never miss you....
If I work in Bali, everyday in Bali is holiday!!

Hmpft...  gara-gara kecapekan, harus terima kenyataan badan sampe sekarang masih capek, demam, ditambah musti jalan pincang karena luka dikaki masih belum sembuh. Ditambah lagi tiap orang yang liat saya, selalu berkata, “M, kamu gendutan deh trus tambah hitam?”
Helllooowwww???? Maksoed looeee?

I have my vacation in beach!!! Not mall!!!
If my skin more be white, If I am not getting fat after my holiday in beach, it means disaster! It means, I am not enjoy my holiday. It means I use umbrellla or jacket or everthing that I wear to protect my skin from UV. Heloooowww..... mau ke pantai atau kuburan?? Masa saya harus berpakaian ninja di pantai?
Yap I just use short pants, tanktop, and I love when I can feel  sunlight over my skin. Who cares? Even you just wear bra and underwear, no one will care about that.

Ah...rasanya dewi kemalasan sedang duduk manis saling nongkrong dengan dewi perang di pundak saya. Rasanya malas buat ngapa-ngapain, pengennya liburan terus....

Rabu, 04 Juni 2014

Backpackeran ala ransel di Nusa Lembongan


 Put glasses on your face, you will face the world bravely and still look cool

Dengan muka ngantuk, mata meredup dan tambah sipit, dan perut yang lapar, akhirnya tiba di Pulau Sanur dan berhasil mendapatkan tiket fastboat ke Nusa Lembongan, senilai IDR150.000 untuk PP.

Karna masih pagi, sulit sekali mencari pedagang yang menjual nasi bungkus dengan harga terjangkau. Untung saja ada pas di depan kapal, dan saya langsung kalap makan di atas kapal. Bodo teung diliatin, wong saya lapar dan saya tidak mau mabuk laut gara-gara kelaparan.

Perjalanan sekitar 30 menit ditempuh dengan tidur di atas kapal, soalnya percuma liat ke sekeliling karna isinya pemandangan ombak laut. Sesampainya di Nusa Lembongan, tepatnya Mushroom Beach, kami langsung ditodong abang-abang tukang ojek.

Dengan segala bujukan rayu yang hasilnya gagal, kami memutuskan untuk jalan kaki menuju hotel yang terletak di Jungut Batu, yang setelah dijalani itu berkilo-kilometer jaraknya. Akhirnya, kami bertiga dengan ransel segede gaban dan teriknya matahari, harus jalan naik turun gunung dan lembah, hampir satu jam lebih. Untung saja saya sudah berbulan-bulan sering olahraga lari, jadi hal tersebut tidak ada masalah bagi saya.

Capek? Of course, tapi terbayar lunas dengan keindahan Pantai Jungut Batu.

Setelah nyampe hotel, saling sapa dengan turis-turis lainnya, kami pun langsung menyewa motor dan melakukan pertualangan mengendarai motor dengan extreme dan seenak udel.

blue lagoon

jump to the beach corner

dua bocah geblek belajar lompat
you can see a rainbow at Tear's Devil

Selasa, 03 Juni 2014

NightLife in Bali



I am drunk but I don’t lose my sense, I just enjoy it!

Oke...karena Bali terkenal dengan tempat nongkrong yang keren dan kehidupan malam yang bebas, saya tergiur untuk mencicipinya. Sepulang dari Gili Trawangan, menghabiskan seharian di hotel untuk beristirahat dan hanya berenang di hotel, esoknya saya memutuskan untuk bangkit dari singgasana. Setelah searching kesana kemari dan hasil rekomendasi teman-teman, saya pun memutuskan untuk mencoba beberapa tempat asik di Bali.

1. Hard Rock Cafe Bali




Menghabiskan seharian di hotel, malamnya saya ingin mencoba night club di sekitaran Monumen Bom Bali. Saat nyampe, langsung di sodorin selebaran free pass untuk masuk di beberapa tempat. Karna badan masih capek dan lagi malas ajojing, akhirnya saya pergi ke tempat yang lebih tenang buat nongkrong. Dan mendaratlah saya di Hard Rock Cafe Bali, Kuta. Awalnya skeptis karna pasti ini tempat ga gitu asik dan banyak yang ajojing, tapi saya salah. I love this place.

Saya tidak begitu suka tempat yang isinya full musik dari DJ, saya lebih memilih tempat yang menyuguhkan band asli yang nyanyi di depan mata saya. Dan saya menemukannya di sini.
Tidak ada penari telanjang dan orang ajojing gak jelas, hanya band keren dan DJ yang keren.
Dan kerennya lagi, mereka menyanyikan seluruh lagu barat yang lagi ngetrend saat ini dengan suara yang bagus. Harga minuman juga tidak terlalu mahal, sekitaran IDR100.000 untuk satu gelas.

Dan saya menghabiskan dua minuman dan sebotol beer. Untung saja saya pergi bersama partner saya yang tidak mabuk, jadi pas pulang ada yang ngantar saya pulang ke hotel.
And, when I go home, I know I almost lost my senses. Saya berjalan dengan limbung dan rasanya pengen ketawa-ketawa gak jelas. Untung saja nyampe hotel, saya langsung tertidur pulas.

 2. 
Potato Head Beach Club




Antriannnyaaa panjangggggg!
Tempat yang cozy dan cocok untuk melihat sunset, namun berhubung saya menunggu teman saya pulang kerja sudah sore dan jalanan di kuta sangat macet, gagal lah kami nyampe tepat waktu. Dan begitu nyampe, antriannya sudah kayak sembako. Hampir satu jam lebih kami berdiri, menunggu giliran dipanggil.

Untuk mendapatkan gazebo yang cozy di samping kolam, kami harus open table min IDR500.000. Dengan perhitungan yang alot dan mikir toh habisnya juga gak beda-beda jauh segitu, akhirnya kami pun ambil tawaran tersebut.Ada dua kejadian lucu saat berada disini, pertama teman saya yang baru pulang kerja memakai kemeja biru dan celana hitam. Dan ternyata seluruh pelayan di Potato Head juga menggunakan seragam pakaian yang sama. Alhasil, ketika teman saya sedang menunjukkan gazebo yang kami pesan, seorang bule manggil,” Hey, may I make my order?


temen saya yang di tengah, bersama dua mas2 yang kerja

Kejadian kedua, gajebo kami berada di belakang gazebo sepasang bule yang lagi asik bercumbuan mesra sambil berpelukan mesra (si bule cewek cuman pake bra dan underwear, dan bule cowok hanya memakai celana pendek). OMG, It’s live show!! Yup... kita bertiga cuman diem ngeliatin sambil ngences.




3. 
Rock Bar Bali - Ayana Resort and Spa




Rock Bar at AYANA Resort is often known as one of the best bars in Bali to watch sunsets.
Bertiga seperti biasa mengejar sunset yang pada akhirnya gagal, ditambah antrian masuk yang bukan main panjangnya, akhirnya kami berhasil juga berada di Rock Bar.
Sumpah nih tempat keren sekeren-kerennya. Two thumbs for Ayana Resort, nih hotel kelas level atas nya keterlaluan. Dari gerbang masuk menuju ke hotelnya saja jauhnya minta ampun, dan harus ngitarin taman-taman yang indah. Saat masuk juga diperhatikan dress codenya, untung saja temen saya sudah mengingatkan untuk memakai gaun saat ke Rock Bar.

Yap...ini bukan tempat main-main yang kita bisa masuk seenak udel dengan celana pendek atau dengan sendal jepit. You have to dress!
Puas menjelajahi bagian hotel di dalam yang tak terbantahkan kerennya, kami harus ngantri menunggu meja kosong dan lift khusus karna Rock Bar terletak di atas tebing.
Karena dapat giliran sudah malam dan langit sudah gelap, suasana keren Rock Bar terasa sedikit membosankan.

Mungkin next time saya akan kesini saat sunset. Harga makanan dan minumannya juga cukup mahal. Akhirnya kami bertiga hanya memesan 3 gelas minuman dan snack.
Berhubung hari terakhir di Bali karna esok harinya kami bertiga akan berangkat ke Nusa Lembongan, kami memutuskan untuk pulang dan pergi  ke Sky Garden di deket monumen Bali.  Apalagi kami mendapatkan free pass untuk masuk dan free drink.

4. Sky Garden Bali
The last night club, we spent all night at this club and free. Dengan bermodalkan selebaran free pass yang didapat sebelumnya, kami mendapatkan minuman Whisky Cola, Brandy, dan Brandy Strawberry Juice. Karena kami sepakat untuk tidak mabuk malam ini karena besoknya harus mengejar jadwal kapal, maka kami hanya menikmati musik.

Sky Garden terdiri dari tiga atau empat lantai yang setiap lantai ada club dengan tema yang berbeda.Paling luas dan gede berada di lantai dasar dengan musik dari DJ terkenal, dan bisa naik kepanggung kalo mau ngedance. Ada juga dua penari semi naked yang berada di dalam sangkar, jadi tidak boleh disentuh yaaa. Sedangkan di lantai-lantai berikutnya, ada beberapa club yang isinya cuman penari semi naked yang nari di atas meja bar, so you can see them closely, but still no touching. Sayang tidak ada yang ikut menari, hanya menikmati musik. Kami bertiga pun malu buat buka urat malu kami dengan nari di lantai.

Puas menjelajahi setiap club, kami bertiga memutuskan untuk ke rooftop yang paling rame. Ternyata disana berjubelan seluruh bule-bule teler lagi asik di dance floor. Yah udah kami bertiga langsung ikutan gabung dan langsung ngambil tempat paling terdepan. Untungnya jadi orang asia, punya badan kecil jadi mudah nyelap nyelip. Dengan segala tarian norak kami persembahkan yang kadang di ikutin oleh bule-bule di sekitar kami.

Yah... we dance like a crazy but we never feel tired. And when you feel a little drunk, you didnt see who is your partner dance, you just dance and dance. You scream when you have to scream, you jump when you have to jump, and all of them do the same thing like what you do. Jadi gak ada lagi deh malu-malu kuciang.
Dan akhirnya kami bertiga pun pulang jam 2 pagi dan esok harinya kami ke Nusa Lembongan dengan kacamata hitam yang menutupi mata dan muka yang kusut masai.

Senin, 02 Juni 2014

Backpackeran ala Koper di Gili Trawangan




I come with my blue ransel, but I pay for suitcase.

Berhubung akhir bulan Mei banyak libur dan bisa mendapatkan cuti 3 hari dari kantor, berangkatlah saya menuju Bali. Again and again, I just spent my holiday in Bali. Why not the other place? Hmm...let me think...
But, for this holiday, I will make it different. No Tanah Lot, Uluwatu, or some place like that. My friend ever told me about this island, she said I have to come because they have amazing view. Oke... she influenced me successfully. I will visit Gili Trawangan...yeay!!!

Untuk ke Gili Trawangan ada banyak cara, tapi karna saya malas pake cara susah, saya pun pergi dengan fast boat dari pantai Bay, senilai 600 rb untuk PP. Lebih cepat nyampe tujuan, lebih nyaman, dan pastinya saya gak perlu takut kapal tenggelam atau terhempas ombak seperti kasus Kapal Sewol.

Padang Bay, waiting a fast boat

Nyampe di Gili Trawangan, saya langsung ngacir menuju hotel Tir Na Nog, yang menurut review sangat bagus, dan saya lihat kamarnya juga sesuai dengan selera saya. Begitu nyampe, saya sudah ngerasa mulai kecewa karna tidak ada kolam renang di depan hotel karna dalam proses perbaikan. Tapi, begitu selesai check-in, WHAT THE HELL WITH THIS ROOM? I am so disappointed, not worthed with the price almost IDR600.000/night. No TV, the bathroom is so so, ah... I cant describe how the room looks because I dont want to remember it again.

Dengan muka bersungut-sungut, saya langsung mencampakkan ransel saya, dan pergi makan! I dont know, I always easy to feel angry with something that I think it’s not the big deal but I will make it be a big deal if I am hungry. Hahaha



Setelah mencoba makanan di Scallywags, yang reviewnya bagus, tapi nyatanya biasa saja, still not worthed with the price, I spent my day with walking, rent a bike, and take snorkeling package.  Ada kejadian lucu disini, saya tanya mengenai paket fun dive, berhubung saya sudah ada lisensi, dan mas nya langsung membawa saya ke sebelah konternya yang menyediakan paket diving. Dan di perkenalkanlah saya dengan pemiliknya, dan ternyata pemiliknya seorang BULE. Si bule langsung cuap-cuap dalam bahasa planet yang saya coba pahami. Because he talk too fast, I just see his lips but never understand what he try to say. Yah sudah, saya cuma balas dengan angguk-angguk kepala sok ngerti sampai akhirnya si bule nyadar, lawan-nya cengok bahasa Inggris. hahaha




I love beach, I love sunset, but why I cant see the beautiful sunset everytime I go to the beach. If I CURSED? Again and again, I wait at sunset point to see, but a cloud cover when the sun is going down to the sea. I hate you, cloud!




So, I back to hotel, take a shower, search the new hotel, and sleep. My first day is not running well.

My second day, my first snorkeling. Funny right? because I have experience in diving but never try snorkeling. It makes my heart dag dig dug. I am afraid if I cant breath or I will puke at sea (and I still puke, shame me).  But, snorkeling is sooo easy.  Even, the guide said I am strong to swim over the sea without life jacket.  Ah.... itu kan karena air garam akan membuat anda terapung, bukan tenggelam apabila berada dalam posisi telentang bukannya berdiri.

black penny

Karena saya tidak memiliki kamera underwater, gagallah saya mengabadikan seluruh isi bawah laut yang sangat cantik. Setiap snorkeling kita harus bawa roti untuk memancing ikan-ikan cantik itu berenang dan mengelilingi kita dengan sangat indah. Ditambah lagi mata saya minus dan google mask yang saya sewa tidak khusus mata minus, jadi saya tidak bisa melihat ikan dan terumbu karang tersebut dengan jelas. Tapi saya cukup puas.



My third day, saya hanya menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan. Berjemur di pinggir pantai, menyewa google mask untuk snorkeling di sekitaran pantai yang ikannya jauh lebih banyak dan sangat cantik dibandingkan paket snorkeling di tiga Gili. Karna saya membawa lebih banyak roti yang saya masukkan ke botol aqua, jadi kemana saya berenang, ikan-ikan itu terus mengelilingi saya. It’s so beautiful and so close, so you can catch and kiss them.

Dinner at ASTON


My Fourth day, after check out  from The Aston Sunset Beach Resort - Gili Trawangan, saya menghabiskan waktu dengan menghirup udara segar dan tanpa polusi sambil menatap lama sepanjang pantai di Gili... Ah.. I will gonna miss my holiday... Liburan yang santai dan sangat menikmati, tanpa harus kejar-kejaran dengan waktu dari satu tempat ke tempat lain. Akhirnya saya mengerti rasanya liburan ala bule yang cuman menghabiskan waktu di pantai dengan berjemur sambil membaca buku. Karna untuk apa liburan yang hanya bikin anda capek dan menikmatinya cuman setengah-setengah??



Dan saya pun pulang dengan speed boat yang lebih besar dan cantik, dan saya mengambil posisi di atas dek. Yup... berjemur di atas dek sambil menikmati sinar matahari dan deburan ombak bersama para turis lainnya.
For tips, I spent 3 night and 4 days in Gili Trawangan, and I regret! I think you just need take 2 night 3 days to explore this Island.  First day you can explore the island by bike, and second day you can take snorkeling package that  you will spent your day in three Island, Gili Trawangan, Gili Air, Gili Meno. And last day, you can go home.

xoxo 

Minggu, 01 Juni 2014

Menanti Jawaban




Never forget to prepare your holiday well, actually for return ticket!

Dan terdamparlah saya disini, duduk dilantai depan loket tiket Garuda dengan hape lowbat, perut lapar, telapak kaki menjerit-jerit sakit, dan tanpa kepastian saya bisa pulang atau tidak malam ini...

Ah...saya menyesal tidak membeli tiket pulang padahal saat itu harga yang saya anggap masih mahal sekitar IDR1.200.000, harus saya sia-siakan karena sekarang berapapun harganya akan saya bayar asalkan saya bisa pulang malam ini. Dan kartu kreditpun kembali berteriak kesenangan, IDR1.900.000 berhasil digesek malam ini.

Untung naik Garuda, kalo naik maskapai lain, I cant say anything. I will pick up my phone and book a room hotel, it will be okay for me if I have to stay in Bali for one day, and I can say to my boss that I lose my flight. 

Can we pretend that airplanes
In the night sky are like shooting stars?
I could really use a wish right now
Wish right now
Wish right now
-airplanes by Kidz Bop Kids-

xoxo

Sabtu, 19 April 2014

Diam adalah Bahasa Tubuh



Seseorang jika semakin pintar dan memiliki banyak pengalaman, sering lupa pada awalnya dia memulai dengan otak kosong

Yah begitulah....banyak orang yang saya temukan seperti itu, dan mungkin tanpa saya sadari saya salah satunya... Semoga saja saya tidak melakukan itu, dan maaf bila itu terjadi tanpa saya sadari.

Dulu punya dosen lulusan luar negri dengan title Phd dengan dosen yang baru itu sangat berbeda cara mengajarnya. Si professor selalu ngajar dengan membaca slide di powerpoint dan pointer di tangan, jarang sekali melihat mahasiswanya bagian belakang sudah meletakkan kepala di atas meja dengan mulut sedikit terbuka dan liur yang sedikit demi sedikut terjatuh diatas meja; mahasiswa bagian tengah berlomba-lomba menganggukkan kepala karna tidur dengan bertopang pada tangan sambil mengambil posisi dibelakang badan teman didepannya agar tidak keliatan; dan mahasiswa bagian depan berusaha membuat matanya jangan sampai menjadi sipit yang kelama-lamaan tertutup dan gelap gulita.

Sedangkan dosen baru, dengan semangat juang 45 berusaha membagi ilmu yang didapat dengan cara yang atraktif yang membuat mahasiswa langsung melek, karena dia masih ingat jamannya jadi mahasiswa. Karna dosen itu masih baru, kalo udah Phd, forget it lah...

Nah...begitulah orang yang saya temukan saat ini. Dulu dia juga sama seperti saya, tidak tahu apa-apa dan tidak bisa apa-apa. Dulu juga dia belajar sedikit demi sedikit untuk bisa menjadi pintar. Dulu juga membuat kesalahan yang mungkin sama dengan saya. Dulu juga dia hanya seorang pekerja yang masih belajar yang tidak sempurna. Dan sekarang, dia sukses dan pintar tapi lupa daratan.

Ah sudahlah... tidak apa-apa bila saya disalahkan karena begitulah nasib rantai makanan terbawah, tidak apa-apa bila saya disepelekan, tidak apa-apa bila anda menjudge saya orang yang seperti apa pun, tidak apa-apa bila anda tidak menyukai saya karena saya masih menyukai anda dan senang berhubungan dengan anda.

Karena suatu saat saya pasti akan mengalahkan anda. Meskipun saya tidak bisa sepintar anda, yang pasti saya sudah menang karna saya tidak bersifat dan bersikap seperti anda. Itu saja doa saya, jangan sampai saya menjilat ludah saya dengan bertindak seperti anda saat ini.

Rasanya anda pengen bilang, “ Enak jaman ku toh?” atau “kalo aku begini begono, aku gak mau menyusahkan orang lain?” kan? Go ahead, I dont care, I love it!

Jumat, 03 Januari 2014

D.I.V.I.N.G



Try a new thing is not always good, but not always bad! Depends on you!

Well…. Dari dulu saya memang sangat tertarik dengan dunia bawah laut, tapi ntah mengapa saya paling malas diajak ke Seaworld ataupun megang ikan secara langsung.
Sama seperti halnya dengan fotografi, saat di Jogja saya mengumpulkan uang dari hasil uang makan selama 4 tahun untuk membeli DSLR dan berjanji akan belajar tentang fotografi. Tapi setelah DSLR dibeli, saya malah lebih senang tidur dan menyadari menenteng DSLR itu cuman bikin capek. Yup…inilah sebutan panas-panas taik sapi!

Karna semangat diving masih membara di dada, saya pun langsung mengambil kursus open scuba water di salah satu dive center di Bali dengan paket senilai 3,8 juta selama 3 hari. Dan saya sangat beruntung mendapatkan instruktur yang sangat disiplin, tidak suka bercanda, marah bila saya bego, dan sudah di level master yang tak terjangkau.

Hari pertama adalah hari paling membosankan sejagad kursus diving tapi paling penting, yaitu T.E.O.R.I.
And, sudah kena semprot karna saya tidak membaca buku pedoman yang telah dikirim ke kos saya. So, throw away your mind when you think learn about diving is fun. Diving will gonna be fun, if you can dive! And, I spent my day to watch the presentations and try to answer the questions. Guess, Channel, Prada, take me out from here!!!

Hari Kedua, mulai deh latian menyelam di kolam dan di laut. Dari pagi mpe siang, saya harus belajar jadi seekor ikan, ikan paus maksudnya!

Hal pertama yang paling sulit adalah mengambil nafas. Karna kebiasaan bernafas lewat hidung, makanya pas berada dalam air, sulit bernafas lewat mulut, pasti saja gak sengaja malah hidung yang bernafas. Dan saya kembali kena semprot! Keren yah instrukturnya, marahin aja gue! Elo mah karna uda bisa nyelam makanya gampang ngomongnya! Omel saya dalam hati saja, takut saya ntar ditinggal pergi pas nyelam di laut.

Hal kedua yang paling sulit adalah saat menyelam maka tekanan air membuat telinga menjadi sakit. So, caranya adalah menggeretakkan gigi dengan cara menggigit karet alat pernafasan didalam mulut sepanjang turun ke bawah laut yang berpotensi mulut dan gigi pegel-pegel. Atau menghembuskan nafas lewat hidung seperti mau bersin tapi hidung di tutup. Atau cara yang menurut saya gak begitu efektif tapi gampang adalah menelan ludah.

Hal ketiga yang sulit adalah, mengapung. Yah,,,, di bawah laut nanti kan banyak terumbu karang dan tanaman lainnya. Gak mungkin dibawah laut kita menjejakkan kaki dan berjalan seenak udel, emang dikira lagi mendarat di Mars? Nah bagaimana kita menjaga keseimbangan saat mengapung, menjaga gerak kaki dan tangan agar tidak terlalu banyak bergerak dan seradak seruduk gayanya yang hanya bikin kita capek, dan jangan seperti saya pas di bawah laut, lama kelamaan malah ngapung naik ke atas. Karna tabung oksigen itu isinya ada nitrogen, jadi kita tidak boleh langsung naik cepat-cepat, tapi harus sangat lambat untuk menghindari terjadi gelembung udara di darah atau istilahnya dekompresi.






Gara-gara ga sarapan dan capek sekali harus ngegotong tabung gas seberat 5 kg , baju selam yang super ketat, saya pun give up dan minta istirahat. Eh instruktur hebat saya bilang nanggung dan dilanjutkan lah sesi latihan sampai satu jam. Akibatnya saya masuk angin dan pusing yang berefek saat sesi latihan di pantai Sanur, saya memuntahkan seluruh isi makanan saya ke laut yang disambut oleh ikan-ikan kecil yang memakan muntahan saya. Yucks!!

Eits… Jangan disangka pas nyelam di laut saya bisa bebas berenang kesana kesini karna sesi ujian pertama pun dilakukan di dasar laut. Bayangin donk, saya udah pusing dan masih bego plus takut, saya harus ngelakuin segala sesi latihan dari buka goggle mask, membagi alat pernafasan, melepas dan memakai jacket yang isinya tabung oksigen, dan lain-lain di DASAR LAUT PANTAI SANUR. So, THROW AWAY DIVING COURSE IS FUN!

Hari ketiga, sesuai dengan permintaan saya latihan dua kali diving di Tulamben yang dimana terkenal dengan pemandangan bawah lautnya yang indah karna ada kapal karam disana. Dan selama berada di sana, saya harus melakukan kembali sesi ujian di bawah laut. Itu sangat menyebalkan. Kapan saya bisa menikmati latihan penyelaman ini?? Arghhh…. Dan saya balas dendam dengan menghilangkan alat snorkelingnya. Hihihihi








Dan ketika pulang, sepanjang perjalanan di mobil saya harus ujian terakhir dengan menjawab buku soal ujian. Emang Afgan (sadis) dan Rossa (tega) nih instruktur., ga bisa biking saya senang apalagi tenang, sambil natap penuh dendam.

Tapi perjuangan itu membuahkan hasil, karena saya berhasil mendapatkan lisensi menyelam dari PADI yang sampai sekarang belum pernah saya gunakan lisensi tersebut. Nah loh, panas-panas taik kambing kan???

Xoxo

Kamis, 02 Januari 2014

The First Holiday with My Lil Sister



Saya mengaku saya pengecut

Awalnya saya hanya ingin memenuhi daftar harapan saya yang salah satunya adalah mendapatkan lisensi menyelam. Setelah surfing selama seminggu di dunia maya bersama mbah gugel, terpilihlah Bali sebagai tempat untuk kursus menyelam. Dasar saya kuper, sekalipun punya teman tapi tak memiliki hobi yang sama dengan saya, terpaksa pilihan terakhir adalah mengajak adik saya dengan syarat semua biaya akan saya tanggung. Kurang ajar gak tuh?

Oke,,,fine,,,Berhubung si adek gak pernah ke Bali, berliburlah kami selama seminggu di Bali sekalian merayakan malam taun baru di Bali.

Sesampainya di Bali, kami langsung menyewa motor untuk tancap gas ke Tanah Lot. Sepanjang perjalanan sumpah serapah pun berkeluaran di kedua mulut kami. Mulai dari motor yang gak beres, sulitnya bertanya ke orang lain karna sepanjang dijalan semuanya bule atau turis lokal. Yang ada kalo ditanya, dia cengok saya juga cengok. Dan terakhir adalah karena kami sangat lapaarrrr….

Penuh perjuangan mengejar sunset di Tanah Lot yang berakhir dengan kesia-siaan. Saya heran, sudah berkali-kali ke Bali terutama ke tanah Lot, namun selalu ada saja kendala untuk melihat sunset yang terkenal cantiknya. Mulai dari mendung, terjebak macet akibat pertunjukan Layang-layang, telat nyampe, dan sekarang ketika sang raja sedikit lagi tenggelam di atas permukaan air, eh malah tertutup oleh awan. Damn it! Akhirnya pulang dengan muka suntuk.

Model: adek saya, dan saya cuman juru foto

jambul khatulistiwa

when the sun goes down...

Keesokkan harinya selama tiga hari saya kursus diving, sedangkan adik saya kadang ikut nemanin kadang sok ngartis berjemur di Pantai Kuta, berharap ada syuting FTV atau ada artis lewat, ataupun berharap dilirik agensi artis yang lagi nyasar di pantai kuta. POOR you, my lil sister!




Hari berikutnya, karna dimanyunin sama si adek yang ga moving-moving dari sekitaran pantai kuta karna saya sibuk kursus diving, akhirnya saya bisa mengajak dia jalan-jalan keliling Bali selama dua hari.

Sanur Beach, she jump and I puke over the sea

GWK




the amazing place, Uluwatu
when watch Kecak Dance at Uluwatu
Malam terakhir di Bali kami habiskan dengan relaksasi di salah satu tempat spa di Bali. Alasannya simple, pesta taun baru kami harus tampil dengan muka dan badan fresh. Tapiiii…. Alam tak berpihak pada kami. Selesai dari spa, sudah wangi dan cantik eh malah hujan gede, padahal sudah pukul 9 malam. Terpaksalah kami menunggu taxi di pinggir jalan. Sia-sia sudah hasil spa, rusak seketika karena hujan yang tak diundang.
Sesampainya di hotel, rasanya pengen ngamukkkkkk….

Tapi karna sekali seumur hidup dan untungnya kami menginap di daerah Legian yang terkenal banyak tempat party yang cozy, nekad lah kami menerobos hujan.
Ternyata bukan kami saja yang kehujanan, seluruh bule-bule di sana juga kehujanan padahal sudah dandan keren. Berhubung duit cekak dan cuman bermodal nekad, kami pun pergi ke tempat party yang diadakan gretongan di pinggir pantai.

Yang bikin saya terkejut, adek saya ternyata selangkah lebih maju dari saya. Oke, saya mengaku saya tidak ada masalah jika minum alkohol, tapi saya tidak pernah dugem. Nah kebalikan dengan adik saya, dia tidak suka minum, tapi dia suka pergi ketempat music yang cozy dan dugem. Oh….pradaaa… I have to tell my mom about that!

Akhirnya sambil malu-malu dan untung saja saya bawa adek saya yang urat malunya dah putus, menarilah kami bersama para bule-bule sambil sekali-kali kena tumpahan air hujan yang ditampung. Dan herannya, para bule tersebut menjadikan air tampungan hujan itu sebagai mainan. Mereka heppy-heppy aja tuh dibasahin seperti itu, padahal itu kan kotor. Mungkin di Negara mereka ga ada mainan kreatif seperti itu.

Karna saya masih malu-malu, saya pun memesan minuman yang rasanya enak dan saya habiskan dengan cepat. Tapi akibatnya, saya ngeflyyy sambil ngeliat kembang api di atas langit hitam…. Setengah oyong, saya tarik adek saya untuk pindah tempat party. Saya lupa namanya, tapi itu tempat party the best! Kalau sebelumnya isinya music dari DJ, kalo yang ini live dari penyanyinya, full band, dan ada dua penari wanita yang semi naked (just bra and underwear). Dan saya yang udah habis urat malunya akibat setengah mabuk, langsung nyeret adik saya ke depan panggung sambil nari –nari dan teriak gak jelas. 

Walaupun saya  mabuk tapi saya masih cukup sadar untuk mengelak dari ajakan bule teler bahkan saya masih menjaga adik saya dari grepe-grepean orang gak jelas. Dan pesta pun berakhir jam 4 pagi padahal kami ada penerbangan jam 9 pagi. 

Oh my God, Bali you are the best.

xoxo