Selasa, 03 Juni 2014

NightLife in Bali



I am drunk but I don’t lose my sense, I just enjoy it!

Oke...karena Bali terkenal dengan tempat nongkrong yang keren dan kehidupan malam yang bebas, saya tergiur untuk mencicipinya. Sepulang dari Gili Trawangan, menghabiskan seharian di hotel untuk beristirahat dan hanya berenang di hotel, esoknya saya memutuskan untuk bangkit dari singgasana. Setelah searching kesana kemari dan hasil rekomendasi teman-teman, saya pun memutuskan untuk mencoba beberapa tempat asik di Bali.

1. Hard Rock Cafe Bali




Menghabiskan seharian di hotel, malamnya saya ingin mencoba night club di sekitaran Monumen Bom Bali. Saat nyampe, langsung di sodorin selebaran free pass untuk masuk di beberapa tempat. Karna badan masih capek dan lagi malas ajojing, akhirnya saya pergi ke tempat yang lebih tenang buat nongkrong. Dan mendaratlah saya di Hard Rock Cafe Bali, Kuta. Awalnya skeptis karna pasti ini tempat ga gitu asik dan banyak yang ajojing, tapi saya salah. I love this place.

Saya tidak begitu suka tempat yang isinya full musik dari DJ, saya lebih memilih tempat yang menyuguhkan band asli yang nyanyi di depan mata saya. Dan saya menemukannya di sini.
Tidak ada penari telanjang dan orang ajojing gak jelas, hanya band keren dan DJ yang keren.
Dan kerennya lagi, mereka menyanyikan seluruh lagu barat yang lagi ngetrend saat ini dengan suara yang bagus. Harga minuman juga tidak terlalu mahal, sekitaran IDR100.000 untuk satu gelas.

Dan saya menghabiskan dua minuman dan sebotol beer. Untung saja saya pergi bersama partner saya yang tidak mabuk, jadi pas pulang ada yang ngantar saya pulang ke hotel.
And, when I go home, I know I almost lost my senses. Saya berjalan dengan limbung dan rasanya pengen ketawa-ketawa gak jelas. Untung saja nyampe hotel, saya langsung tertidur pulas.

 2. 
Potato Head Beach Club




Antriannnyaaa panjangggggg!
Tempat yang cozy dan cocok untuk melihat sunset, namun berhubung saya menunggu teman saya pulang kerja sudah sore dan jalanan di kuta sangat macet, gagal lah kami nyampe tepat waktu. Dan begitu nyampe, antriannya sudah kayak sembako. Hampir satu jam lebih kami berdiri, menunggu giliran dipanggil.

Untuk mendapatkan gazebo yang cozy di samping kolam, kami harus open table min IDR500.000. Dengan perhitungan yang alot dan mikir toh habisnya juga gak beda-beda jauh segitu, akhirnya kami pun ambil tawaran tersebut.Ada dua kejadian lucu saat berada disini, pertama teman saya yang baru pulang kerja memakai kemeja biru dan celana hitam. Dan ternyata seluruh pelayan di Potato Head juga menggunakan seragam pakaian yang sama. Alhasil, ketika teman saya sedang menunjukkan gazebo yang kami pesan, seorang bule manggil,” Hey, may I make my order?


temen saya yang di tengah, bersama dua mas2 yang kerja

Kejadian kedua, gajebo kami berada di belakang gazebo sepasang bule yang lagi asik bercumbuan mesra sambil berpelukan mesra (si bule cewek cuman pake bra dan underwear, dan bule cowok hanya memakai celana pendek). OMG, It’s live show!! Yup... kita bertiga cuman diem ngeliatin sambil ngences.




3. 
Rock Bar Bali - Ayana Resort and Spa




Rock Bar at AYANA Resort is often known as one of the best bars in Bali to watch sunsets.
Bertiga seperti biasa mengejar sunset yang pada akhirnya gagal, ditambah antrian masuk yang bukan main panjangnya, akhirnya kami berhasil juga berada di Rock Bar.
Sumpah nih tempat keren sekeren-kerennya. Two thumbs for Ayana Resort, nih hotel kelas level atas nya keterlaluan. Dari gerbang masuk menuju ke hotelnya saja jauhnya minta ampun, dan harus ngitarin taman-taman yang indah. Saat masuk juga diperhatikan dress codenya, untung saja temen saya sudah mengingatkan untuk memakai gaun saat ke Rock Bar.

Yap...ini bukan tempat main-main yang kita bisa masuk seenak udel dengan celana pendek atau dengan sendal jepit. You have to dress!
Puas menjelajahi bagian hotel di dalam yang tak terbantahkan kerennya, kami harus ngantri menunggu meja kosong dan lift khusus karna Rock Bar terletak di atas tebing.
Karena dapat giliran sudah malam dan langit sudah gelap, suasana keren Rock Bar terasa sedikit membosankan.

Mungkin next time saya akan kesini saat sunset. Harga makanan dan minumannya juga cukup mahal. Akhirnya kami bertiga hanya memesan 3 gelas minuman dan snack.
Berhubung hari terakhir di Bali karna esok harinya kami bertiga akan berangkat ke Nusa Lembongan, kami memutuskan untuk pulang dan pergi  ke Sky Garden di deket monumen Bali.  Apalagi kami mendapatkan free pass untuk masuk dan free drink.

4. Sky Garden Bali
The last night club, we spent all night at this club and free. Dengan bermodalkan selebaran free pass yang didapat sebelumnya, kami mendapatkan minuman Whisky Cola, Brandy, dan Brandy Strawberry Juice. Karena kami sepakat untuk tidak mabuk malam ini karena besoknya harus mengejar jadwal kapal, maka kami hanya menikmati musik.

Sky Garden terdiri dari tiga atau empat lantai yang setiap lantai ada club dengan tema yang berbeda.Paling luas dan gede berada di lantai dasar dengan musik dari DJ terkenal, dan bisa naik kepanggung kalo mau ngedance. Ada juga dua penari semi naked yang berada di dalam sangkar, jadi tidak boleh disentuh yaaa. Sedangkan di lantai-lantai berikutnya, ada beberapa club yang isinya cuman penari semi naked yang nari di atas meja bar, so you can see them closely, but still no touching. Sayang tidak ada yang ikut menari, hanya menikmati musik. Kami bertiga pun malu buat buka urat malu kami dengan nari di lantai.

Puas menjelajahi setiap club, kami bertiga memutuskan untuk ke rooftop yang paling rame. Ternyata disana berjubelan seluruh bule-bule teler lagi asik di dance floor. Yah udah kami bertiga langsung ikutan gabung dan langsung ngambil tempat paling terdepan. Untungnya jadi orang asia, punya badan kecil jadi mudah nyelap nyelip. Dengan segala tarian norak kami persembahkan yang kadang di ikutin oleh bule-bule di sekitar kami.

Yah... we dance like a crazy but we never feel tired. And when you feel a little drunk, you didnt see who is your partner dance, you just dance and dance. You scream when you have to scream, you jump when you have to jump, and all of them do the same thing like what you do. Jadi gak ada lagi deh malu-malu kuciang.
Dan akhirnya kami bertiga pun pulang jam 2 pagi dan esok harinya kami ke Nusa Lembongan dengan kacamata hitam yang menutupi mata dan muka yang kusut masai.

0 komentar:

Posting Komentar