Senin, 09 Juni 2014

Welcome to Reality




Time is always running away, never stopped, and your holiday is over, welcome to reality.

See my desktop, i just say I never miss you....
If I work in Bali, everyday in Bali is holiday!!

Hmpft...  gara-gara kecapekan, harus terima kenyataan badan sampe sekarang masih capek, demam, ditambah musti jalan pincang karena luka dikaki masih belum sembuh. Ditambah lagi tiap orang yang liat saya, selalu berkata, “M, kamu gendutan deh trus tambah hitam?”
Helllooowwww???? Maksoed looeee?

I have my vacation in beach!!! Not mall!!!
If my skin more be white, If I am not getting fat after my holiday in beach, it means disaster! It means, I am not enjoy my holiday. It means I use umbrellla or jacket or everthing that I wear to protect my skin from UV. Heloooowww..... mau ke pantai atau kuburan?? Masa saya harus berpakaian ninja di pantai?
Yap I just use short pants, tanktop, and I love when I can feel  sunlight over my skin. Who cares? Even you just wear bra and underwear, no one will care about that.

Ah...rasanya dewi kemalasan sedang duduk manis saling nongkrong dengan dewi perang di pundak saya. Rasanya malas buat ngapa-ngapain, pengennya liburan terus....

Rabu, 04 Juni 2014

Backpackeran ala ransel di Nusa Lembongan


 Put glasses on your face, you will face the world bravely and still look cool

Dengan muka ngantuk, mata meredup dan tambah sipit, dan perut yang lapar, akhirnya tiba di Pulau Sanur dan berhasil mendapatkan tiket fastboat ke Nusa Lembongan, senilai IDR150.000 untuk PP.

Karna masih pagi, sulit sekali mencari pedagang yang menjual nasi bungkus dengan harga terjangkau. Untung saja ada pas di depan kapal, dan saya langsung kalap makan di atas kapal. Bodo teung diliatin, wong saya lapar dan saya tidak mau mabuk laut gara-gara kelaparan.

Perjalanan sekitar 30 menit ditempuh dengan tidur di atas kapal, soalnya percuma liat ke sekeliling karna isinya pemandangan ombak laut. Sesampainya di Nusa Lembongan, tepatnya Mushroom Beach, kami langsung ditodong abang-abang tukang ojek.

Dengan segala bujukan rayu yang hasilnya gagal, kami memutuskan untuk jalan kaki menuju hotel yang terletak di Jungut Batu, yang setelah dijalani itu berkilo-kilometer jaraknya. Akhirnya, kami bertiga dengan ransel segede gaban dan teriknya matahari, harus jalan naik turun gunung dan lembah, hampir satu jam lebih. Untung saja saya sudah berbulan-bulan sering olahraga lari, jadi hal tersebut tidak ada masalah bagi saya.

Capek? Of course, tapi terbayar lunas dengan keindahan Pantai Jungut Batu.

Setelah nyampe hotel, saling sapa dengan turis-turis lainnya, kami pun langsung menyewa motor dan melakukan pertualangan mengendarai motor dengan extreme dan seenak udel.

blue lagoon

jump to the beach corner

dua bocah geblek belajar lompat
you can see a rainbow at Tear's Devil

Selasa, 03 Juni 2014

NightLife in Bali



I am drunk but I don’t lose my sense, I just enjoy it!

Oke...karena Bali terkenal dengan tempat nongkrong yang keren dan kehidupan malam yang bebas, saya tergiur untuk mencicipinya. Sepulang dari Gili Trawangan, menghabiskan seharian di hotel untuk beristirahat dan hanya berenang di hotel, esoknya saya memutuskan untuk bangkit dari singgasana. Setelah searching kesana kemari dan hasil rekomendasi teman-teman, saya pun memutuskan untuk mencoba beberapa tempat asik di Bali.

1. Hard Rock Cafe Bali




Menghabiskan seharian di hotel, malamnya saya ingin mencoba night club di sekitaran Monumen Bom Bali. Saat nyampe, langsung di sodorin selebaran free pass untuk masuk di beberapa tempat. Karna badan masih capek dan lagi malas ajojing, akhirnya saya pergi ke tempat yang lebih tenang buat nongkrong. Dan mendaratlah saya di Hard Rock Cafe Bali, Kuta. Awalnya skeptis karna pasti ini tempat ga gitu asik dan banyak yang ajojing, tapi saya salah. I love this place.

Saya tidak begitu suka tempat yang isinya full musik dari DJ, saya lebih memilih tempat yang menyuguhkan band asli yang nyanyi di depan mata saya. Dan saya menemukannya di sini.
Tidak ada penari telanjang dan orang ajojing gak jelas, hanya band keren dan DJ yang keren.
Dan kerennya lagi, mereka menyanyikan seluruh lagu barat yang lagi ngetrend saat ini dengan suara yang bagus. Harga minuman juga tidak terlalu mahal, sekitaran IDR100.000 untuk satu gelas.

Dan saya menghabiskan dua minuman dan sebotol beer. Untung saja saya pergi bersama partner saya yang tidak mabuk, jadi pas pulang ada yang ngantar saya pulang ke hotel.
And, when I go home, I know I almost lost my senses. Saya berjalan dengan limbung dan rasanya pengen ketawa-ketawa gak jelas. Untung saja nyampe hotel, saya langsung tertidur pulas.

 2. 
Potato Head Beach Club




Antriannnyaaa panjangggggg!
Tempat yang cozy dan cocok untuk melihat sunset, namun berhubung saya menunggu teman saya pulang kerja sudah sore dan jalanan di kuta sangat macet, gagal lah kami nyampe tepat waktu. Dan begitu nyampe, antriannya sudah kayak sembako. Hampir satu jam lebih kami berdiri, menunggu giliran dipanggil.

Untuk mendapatkan gazebo yang cozy di samping kolam, kami harus open table min IDR500.000. Dengan perhitungan yang alot dan mikir toh habisnya juga gak beda-beda jauh segitu, akhirnya kami pun ambil tawaran tersebut.Ada dua kejadian lucu saat berada disini, pertama teman saya yang baru pulang kerja memakai kemeja biru dan celana hitam. Dan ternyata seluruh pelayan di Potato Head juga menggunakan seragam pakaian yang sama. Alhasil, ketika teman saya sedang menunjukkan gazebo yang kami pesan, seorang bule manggil,” Hey, may I make my order?


temen saya yang di tengah, bersama dua mas2 yang kerja

Kejadian kedua, gajebo kami berada di belakang gazebo sepasang bule yang lagi asik bercumbuan mesra sambil berpelukan mesra (si bule cewek cuman pake bra dan underwear, dan bule cowok hanya memakai celana pendek). OMG, It’s live show!! Yup... kita bertiga cuman diem ngeliatin sambil ngences.




3. 
Rock Bar Bali - Ayana Resort and Spa




Rock Bar at AYANA Resort is often known as one of the best bars in Bali to watch sunsets.
Bertiga seperti biasa mengejar sunset yang pada akhirnya gagal, ditambah antrian masuk yang bukan main panjangnya, akhirnya kami berhasil juga berada di Rock Bar.
Sumpah nih tempat keren sekeren-kerennya. Two thumbs for Ayana Resort, nih hotel kelas level atas nya keterlaluan. Dari gerbang masuk menuju ke hotelnya saja jauhnya minta ampun, dan harus ngitarin taman-taman yang indah. Saat masuk juga diperhatikan dress codenya, untung saja temen saya sudah mengingatkan untuk memakai gaun saat ke Rock Bar.

Yap...ini bukan tempat main-main yang kita bisa masuk seenak udel dengan celana pendek atau dengan sendal jepit. You have to dress!
Puas menjelajahi bagian hotel di dalam yang tak terbantahkan kerennya, kami harus ngantri menunggu meja kosong dan lift khusus karna Rock Bar terletak di atas tebing.
Karena dapat giliran sudah malam dan langit sudah gelap, suasana keren Rock Bar terasa sedikit membosankan.

Mungkin next time saya akan kesini saat sunset. Harga makanan dan minumannya juga cukup mahal. Akhirnya kami bertiga hanya memesan 3 gelas minuman dan snack.
Berhubung hari terakhir di Bali karna esok harinya kami bertiga akan berangkat ke Nusa Lembongan, kami memutuskan untuk pulang dan pergi  ke Sky Garden di deket monumen Bali.  Apalagi kami mendapatkan free pass untuk masuk dan free drink.

4. Sky Garden Bali
The last night club, we spent all night at this club and free. Dengan bermodalkan selebaran free pass yang didapat sebelumnya, kami mendapatkan minuman Whisky Cola, Brandy, dan Brandy Strawberry Juice. Karena kami sepakat untuk tidak mabuk malam ini karena besoknya harus mengejar jadwal kapal, maka kami hanya menikmati musik.

Sky Garden terdiri dari tiga atau empat lantai yang setiap lantai ada club dengan tema yang berbeda.Paling luas dan gede berada di lantai dasar dengan musik dari DJ terkenal, dan bisa naik kepanggung kalo mau ngedance. Ada juga dua penari semi naked yang berada di dalam sangkar, jadi tidak boleh disentuh yaaa. Sedangkan di lantai-lantai berikutnya, ada beberapa club yang isinya cuman penari semi naked yang nari di atas meja bar, so you can see them closely, but still no touching. Sayang tidak ada yang ikut menari, hanya menikmati musik. Kami bertiga pun malu buat buka urat malu kami dengan nari di lantai.

Puas menjelajahi setiap club, kami bertiga memutuskan untuk ke rooftop yang paling rame. Ternyata disana berjubelan seluruh bule-bule teler lagi asik di dance floor. Yah udah kami bertiga langsung ikutan gabung dan langsung ngambil tempat paling terdepan. Untungnya jadi orang asia, punya badan kecil jadi mudah nyelap nyelip. Dengan segala tarian norak kami persembahkan yang kadang di ikutin oleh bule-bule di sekitar kami.

Yah... we dance like a crazy but we never feel tired. And when you feel a little drunk, you didnt see who is your partner dance, you just dance and dance. You scream when you have to scream, you jump when you have to jump, and all of them do the same thing like what you do. Jadi gak ada lagi deh malu-malu kuciang.
Dan akhirnya kami bertiga pun pulang jam 2 pagi dan esok harinya kami ke Nusa Lembongan dengan kacamata hitam yang menutupi mata dan muka yang kusut masai.

Senin, 02 Juni 2014

Backpackeran ala Koper di Gili Trawangan




I come with my blue ransel, but I pay for suitcase.

Berhubung akhir bulan Mei banyak libur dan bisa mendapatkan cuti 3 hari dari kantor, berangkatlah saya menuju Bali. Again and again, I just spent my holiday in Bali. Why not the other place? Hmm...let me think...
But, for this holiday, I will make it different. No Tanah Lot, Uluwatu, or some place like that. My friend ever told me about this island, she said I have to come because they have amazing view. Oke... she influenced me successfully. I will visit Gili Trawangan...yeay!!!

Untuk ke Gili Trawangan ada banyak cara, tapi karna saya malas pake cara susah, saya pun pergi dengan fast boat dari pantai Bay, senilai 600 rb untuk PP. Lebih cepat nyampe tujuan, lebih nyaman, dan pastinya saya gak perlu takut kapal tenggelam atau terhempas ombak seperti kasus Kapal Sewol.

Padang Bay, waiting a fast boat

Nyampe di Gili Trawangan, saya langsung ngacir menuju hotel Tir Na Nog, yang menurut review sangat bagus, dan saya lihat kamarnya juga sesuai dengan selera saya. Begitu nyampe, saya sudah ngerasa mulai kecewa karna tidak ada kolam renang di depan hotel karna dalam proses perbaikan. Tapi, begitu selesai check-in, WHAT THE HELL WITH THIS ROOM? I am so disappointed, not worthed with the price almost IDR600.000/night. No TV, the bathroom is so so, ah... I cant describe how the room looks because I dont want to remember it again.

Dengan muka bersungut-sungut, saya langsung mencampakkan ransel saya, dan pergi makan! I dont know, I always easy to feel angry with something that I think it’s not the big deal but I will make it be a big deal if I am hungry. Hahaha



Setelah mencoba makanan di Scallywags, yang reviewnya bagus, tapi nyatanya biasa saja, still not worthed with the price, I spent my day with walking, rent a bike, and take snorkeling package.  Ada kejadian lucu disini, saya tanya mengenai paket fun dive, berhubung saya sudah ada lisensi, dan mas nya langsung membawa saya ke sebelah konternya yang menyediakan paket diving. Dan di perkenalkanlah saya dengan pemiliknya, dan ternyata pemiliknya seorang BULE. Si bule langsung cuap-cuap dalam bahasa planet yang saya coba pahami. Because he talk too fast, I just see his lips but never understand what he try to say. Yah sudah, saya cuma balas dengan angguk-angguk kepala sok ngerti sampai akhirnya si bule nyadar, lawan-nya cengok bahasa Inggris. hahaha




I love beach, I love sunset, but why I cant see the beautiful sunset everytime I go to the beach. If I CURSED? Again and again, I wait at sunset point to see, but a cloud cover when the sun is going down to the sea. I hate you, cloud!




So, I back to hotel, take a shower, search the new hotel, and sleep. My first day is not running well.

My second day, my first snorkeling. Funny right? because I have experience in diving but never try snorkeling. It makes my heart dag dig dug. I am afraid if I cant breath or I will puke at sea (and I still puke, shame me).  But, snorkeling is sooo easy.  Even, the guide said I am strong to swim over the sea without life jacket.  Ah.... itu kan karena air garam akan membuat anda terapung, bukan tenggelam apabila berada dalam posisi telentang bukannya berdiri.

black penny

Karena saya tidak memiliki kamera underwater, gagallah saya mengabadikan seluruh isi bawah laut yang sangat cantik. Setiap snorkeling kita harus bawa roti untuk memancing ikan-ikan cantik itu berenang dan mengelilingi kita dengan sangat indah. Ditambah lagi mata saya minus dan google mask yang saya sewa tidak khusus mata minus, jadi saya tidak bisa melihat ikan dan terumbu karang tersebut dengan jelas. Tapi saya cukup puas.



My third day, saya hanya menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan. Berjemur di pinggir pantai, menyewa google mask untuk snorkeling di sekitaran pantai yang ikannya jauh lebih banyak dan sangat cantik dibandingkan paket snorkeling di tiga Gili. Karna saya membawa lebih banyak roti yang saya masukkan ke botol aqua, jadi kemana saya berenang, ikan-ikan itu terus mengelilingi saya. It’s so beautiful and so close, so you can catch and kiss them.

Dinner at ASTON


My Fourth day, after check out  from The Aston Sunset Beach Resort - Gili Trawangan, saya menghabiskan waktu dengan menghirup udara segar dan tanpa polusi sambil menatap lama sepanjang pantai di Gili... Ah.. I will gonna miss my holiday... Liburan yang santai dan sangat menikmati, tanpa harus kejar-kejaran dengan waktu dari satu tempat ke tempat lain. Akhirnya saya mengerti rasanya liburan ala bule yang cuman menghabiskan waktu di pantai dengan berjemur sambil membaca buku. Karna untuk apa liburan yang hanya bikin anda capek dan menikmatinya cuman setengah-setengah??



Dan saya pun pulang dengan speed boat yang lebih besar dan cantik, dan saya mengambil posisi di atas dek. Yup... berjemur di atas dek sambil menikmati sinar matahari dan deburan ombak bersama para turis lainnya.
For tips, I spent 3 night and 4 days in Gili Trawangan, and I regret! I think you just need take 2 night 3 days to explore this Island.  First day you can explore the island by bike, and second day you can take snorkeling package that  you will spent your day in three Island, Gili Trawangan, Gili Air, Gili Meno. And last day, you can go home.

xoxo 

Minggu, 01 Juni 2014

Menanti Jawaban




Never forget to prepare your holiday well, actually for return ticket!

Dan terdamparlah saya disini, duduk dilantai depan loket tiket Garuda dengan hape lowbat, perut lapar, telapak kaki menjerit-jerit sakit, dan tanpa kepastian saya bisa pulang atau tidak malam ini...

Ah...saya menyesal tidak membeli tiket pulang padahal saat itu harga yang saya anggap masih mahal sekitar IDR1.200.000, harus saya sia-siakan karena sekarang berapapun harganya akan saya bayar asalkan saya bisa pulang malam ini. Dan kartu kreditpun kembali berteriak kesenangan, IDR1.900.000 berhasil digesek malam ini.

Untung naik Garuda, kalo naik maskapai lain, I cant say anything. I will pick up my phone and book a room hotel, it will be okay for me if I have to stay in Bali for one day, and I can say to my boss that I lose my flight. 

Can we pretend that airplanes
In the night sky are like shooting stars?
I could really use a wish right now
Wish right now
Wish right now
-airplanes by Kidz Bop Kids-

xoxo