Rabu, 04 Juni 2014

Backpackeran ala ransel di Nusa Lembongan


 Put glasses on your face, you will face the world bravely and still look cool

Dengan muka ngantuk, mata meredup dan tambah sipit, dan perut yang lapar, akhirnya tiba di Pulau Sanur dan berhasil mendapatkan tiket fastboat ke Nusa Lembongan, senilai IDR150.000 untuk PP.

Karna masih pagi, sulit sekali mencari pedagang yang menjual nasi bungkus dengan harga terjangkau. Untung saja ada pas di depan kapal, dan saya langsung kalap makan di atas kapal. Bodo teung diliatin, wong saya lapar dan saya tidak mau mabuk laut gara-gara kelaparan.

Perjalanan sekitar 30 menit ditempuh dengan tidur di atas kapal, soalnya percuma liat ke sekeliling karna isinya pemandangan ombak laut. Sesampainya di Nusa Lembongan, tepatnya Mushroom Beach, kami langsung ditodong abang-abang tukang ojek.

Dengan segala bujukan rayu yang hasilnya gagal, kami memutuskan untuk jalan kaki menuju hotel yang terletak di Jungut Batu, yang setelah dijalani itu berkilo-kilometer jaraknya. Akhirnya, kami bertiga dengan ransel segede gaban dan teriknya matahari, harus jalan naik turun gunung dan lembah, hampir satu jam lebih. Untung saja saya sudah berbulan-bulan sering olahraga lari, jadi hal tersebut tidak ada masalah bagi saya.

Capek? Of course, tapi terbayar lunas dengan keindahan Pantai Jungut Batu.

Setelah nyampe hotel, saling sapa dengan turis-turis lainnya, kami pun langsung menyewa motor dan melakukan pertualangan mengendarai motor dengan extreme dan seenak udel.

blue lagoon

jump to the beach corner

dua bocah geblek belajar lompat
you can see a rainbow at Tear's Devil

0 komentar:

Posting Komentar