Saya mengaku saya pengecut
Awalnya saya hanya ingin memenuhi daftar
harapan saya yang salah satunya adalah mendapatkan lisensi menyelam. Setelah
surfing selama seminggu di dunia maya bersama mbah gugel, terpilihlah Bali
sebagai tempat untuk kursus menyelam. Dasar saya kuper, sekalipun punya teman
tapi tak memiliki hobi yang sama dengan saya, terpaksa pilihan terakhir adalah
mengajak adik saya dengan syarat semua biaya akan saya tanggung. Kurang ajar
gak tuh?
Oke,,,fine,,,Berhubung si adek gak pernah
ke Bali, berliburlah kami selama seminggu di Bali sekalian merayakan malam taun
baru di Bali.
Sesampainya di Bali, kami langsung menyewa
motor untuk tancap gas ke Tanah Lot. Sepanjang perjalanan sumpah serapah pun
berkeluaran di kedua mulut kami. Mulai dari motor yang gak beres, sulitnya
bertanya ke orang lain karna sepanjang dijalan semuanya bule atau turis lokal.
Yang ada kalo ditanya, dia cengok saya juga cengok. Dan terakhir adalah karena
kami sangat lapaarrrr….
Penuh perjuangan mengejar sunset di Tanah
Lot yang berakhir dengan kesia-siaan. Saya heran, sudah berkali-kali ke Bali
terutama ke tanah Lot, namun selalu ada saja kendala untuk melihat sunset yang
terkenal cantiknya. Mulai dari mendung, terjebak macet akibat pertunjukan
Layang-layang, telat nyampe, dan sekarang ketika sang raja sedikit lagi
tenggelam di atas permukaan air, eh malah tertutup oleh awan. Damn it! Akhirnya
pulang dengan muka suntuk.
Model: adek saya, dan saya cuman juru foto |
jambul khatulistiwa |
when the sun goes down... |
Keesokkan harinya selama tiga hari saya
kursus diving, sedangkan adik saya kadang ikut nemanin kadang sok ngartis
berjemur di Pantai Kuta, berharap ada syuting FTV atau ada artis lewat, ataupun
berharap dilirik agensi artis yang lagi nyasar di pantai kuta. POOR you, my lil
sister!
Hari berikutnya, karna dimanyunin sama si
adek yang ga moving-moving dari sekitaran pantai kuta karna saya sibuk kursus
diving, akhirnya saya bisa mengajak dia jalan-jalan keliling Bali selama dua
hari.
Sanur Beach, she jump and I puke over the sea |
GWK |
the amazing place, Uluwatu |
when watch Kecak Dance at Uluwatu |
Malam terakhir di Bali kami habiskan dengan
relaksasi di salah satu tempat spa di Bali. Alasannya simple, pesta taun baru
kami harus tampil dengan muka dan badan fresh. Tapiiii…. Alam tak berpihak pada
kami. Selesai dari spa, sudah wangi dan cantik eh malah hujan gede, padahal
sudah pukul 9 malam. Terpaksalah kami menunggu taxi di pinggir jalan. Sia-sia
sudah hasil spa, rusak seketika karena hujan yang tak diundang.
Sesampainya di hotel, rasanya pengen
ngamukkkkkk….
Tapi karna sekali seumur hidup dan
untungnya kami menginap di daerah Legian yang terkenal banyak tempat party yang
cozy, nekad lah kami menerobos hujan.
Ternyata bukan kami saja yang kehujanan,
seluruh bule-bule di sana juga kehujanan padahal sudah dandan keren. Berhubung
duit cekak dan cuman bermodal nekad, kami pun pergi ke tempat party yang
diadakan gretongan di pinggir pantai.
Yang bikin saya terkejut, adek saya
ternyata selangkah lebih maju dari saya. Oke, saya mengaku saya tidak ada
masalah jika minum alkohol, tapi saya tidak pernah dugem. Nah kebalikan dengan
adik saya, dia tidak suka minum, tapi dia suka pergi ketempat music yang cozy
dan dugem. Oh….pradaaa… I have to tell my mom about that!
Akhirnya sambil malu-malu dan untung saja
saya bawa adek saya yang urat malunya dah putus, menarilah kami bersama para
bule-bule sambil sekali-kali kena tumpahan air hujan yang ditampung. Dan
herannya, para bule tersebut menjadikan air tampungan hujan itu sebagai mainan.
Mereka heppy-heppy aja tuh dibasahin seperti itu, padahal itu kan kotor.
Mungkin di Negara mereka ga ada mainan kreatif seperti itu.
Karna saya masih malu-malu, saya pun
memesan minuman yang rasanya enak dan saya habiskan
dengan cepat. Tapi akibatnya, saya ngeflyyy sambil ngeliat kembang api di atas
langit hitam…. Setengah oyong, saya tarik adek saya untuk pindah tempat party.
Saya lupa namanya, tapi itu tempat party the best! Kalau sebelumnya isinya
music dari DJ, kalo yang ini live dari penyanyinya, full band, dan ada dua
penari wanita yang semi naked (just bra and underwear). Dan saya yang udah
habis urat malunya akibat setengah mabuk, langsung nyeret adik saya ke depan
panggung sambil nari –nari dan teriak gak jelas.
Walaupun saya mabuk tapi saya masih cukup sadar untuk mengelak dari ajakan bule teler bahkan saya
masih menjaga adik saya dari grepe-grepean orang gak jelas. Dan pesta pun
berakhir jam 4 pagi padahal kami ada penerbangan jam 9 pagi.
Oh my God, Bali you are the best.
xoxo
0 komentar:
Posting Komentar